Minggu, 30 Juli 2017

Karena Kita Adalah Menteri Keuangan di Rumah, So Do The Best Mom

Assalamuallaikum epery bodehhh...

31-07-2017, 00.15 WIB, malam ini berbeda dari hari-hari biasanya. Ada seorang teman yang baik mengingatkan janji saya di instagram untuk share budgeting sederhana ala saya mengatur keuangan di keluarga. Buat teman-teman yang berteman dengan saya di Instagram @aminyamia insyaalah pernah melihat saya posting budgeting yang saya lakukan sebelum belanja pada tanggal 19 Mei 2017. Sebelum saya ke topik pembahasan, syarat utamanya adalah disiplin. itu yang dibutuhkan ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan di rumah. Biasakan mengontrol keinginan dengan terus mengupdate daftar kebutuhan. Buatlah target besar yang ingin anda beli, Seperti beli tanah, beli kendaraan yang membuat kita harus disiplin hemat menabung. Sebagai motivasi buat kita.


Saya membagi pengeluaran di keluarga berdasarkan waktu pengeluaran, jenis pengeluaran utama atau bukan, dan fix cost atau flexible cost. Daftar teratas berisi pengeluaran dengan batas waktu, selanjutnya pengeluaran yang bersifat utama dan pokok yang harus dikeluarkan karena menyangkut hajat hidup. Di barisan selanjutnya berisi fix cost yang memang wajib dibiayakan, terakhir baru biaya lain-lain. Kurang lebih seperti ini posisi prioritasnya:
1. Pengeluaran terbatas tenggang waktu
2. Pengeluaran bersifat utama
3. Pengeluaran fix cost
4. Pengeluaran lain-lain

Berdasarkan waktu, beberapa hal yang harus dibayar tepat waktu biasanya berupa cicilan, listrik, dan iuran. Biasanya pengeluaran ini saya letakan paling atas karena kalau telat ada denda it's mean akan ada biaya yang ga perlu harus dikeluarkan. Misal seperti cicilan rumah, iuran BPJS mertua, asuransi mama, pembayaran credit card, dll. Besarnya tergantung tagihan yang kita terima. 

Berdasarkan keutamaan sifat pengeluaran biaya belanja sayur mayur, lauk, beras, belanja KRT bulanan, Isi ulang Aqua, air isi ulang masak, susu mia, pampers mia, voucher listrik, sodaqoh, dll. Setiap pengeluaran utama, saya tetapkan plafonnya selama sebulan berapa nominal yang dibutuhkan. Semisal seperti ini:
  1. Memasak (Beras, lauk pauk, gula, minyak goreng, bumbu, kacang hijau dll) sebulan Rp xxxx maka seminggu budged saya adalah Rp xxxx/4 tidak boleh lebih dari itu. Untuk membuat ini mudah, saya biasanya membuat menu memasak setiap hari selama sebulan. lalu saya akan belanja seminggu sekali apa yang dibutuhkan untuk memasak minggu itu. Belanja seminggu ini membuat kita jauh lebih hemat, mengurangi membuang bahan makanan karena bahan yang sisa akan kita gunakan memasak pada hari senin pertama dan mengurangi belanja pada hari berikutnya. Tapi ibok ibok harus disiplin pada kertas rencana belanja letika dipasar jangan belok ke tambahan apabila belanja di daftar belum selesai. apabila minggu itu ada sisa baru kita bermanuver belanja lain-lain dengan sisa uang belanja. sebatas itu. Tips dari saya, saat belanja ke pasar bawalah uang pas sesuai daftar. tinggalkan atm di rumah. Its better untuk kita mengontrol diri dari godaan gamis-gamin maha cetar hehehe. Dan hindari belanja ke tukang sayur, walaupun pasar agak jauh, tetapi selisih harganya cukup lumayan untuk bisa membuat variasi menu.
  2. Belanja KRT saya lakukan sekali sebulan. Daftar KRT yang dibelanjakan sudah paten, Rule nomor 1 yang kami lakukan, tidak boleh belanja diluar daftar. Carilah program diskon yang banyak ditawarkan atau belanja ke toko yang menyediakan harga grosir. Saya punya swalayan langganan yang kalau dibandingkan dengan belanja di G****, Car*****, atau L**** selishnya bisa 30%. Jangan menggabungkan belanja bulanan dengan rencana membeli baju atau barang-barang sekunder akan mempengaruhi mood lapar mata.
  3. Susu mia dan pampers mia saya beli ke toko yang memang menjual grosir. Selisih yang saya dapatkan dibanding belanja ke mall atau toko biasa mencapai Rp. 85.000 - 100.000
  4. Shodaqoh, kalau ini unlimitted karena saya yakin, semua itu milik Allah, jika mampu banyak akan dilakukan sebanyak-banyaknya. Insyaallah ini justru yang membantu menjad berkah.
  5. Voucher pulsa listrik. Suami biasa mengontrol berap trend pengeluaran listrik dirumah. dan disiplin dalam penggunaan barang-barang elektronik membantu menekan biaya ini.
Sekarang kita masuk ke fix cost. yang saya kategorikan fix cost antara lain uang akomodasi kerja, biaya keamanan, sampah, voucher pulsa hape dan paket data, jajan harian mia, 

Terakhir adalah biaya lain-lain. Yang saya masukan biaya ini adalah biaya jalan-jalan. Kami berusaha setiap akhir pekan jalan-jalan bersama mia ke tempat ramah terhadap anak-anak. Tidak harus yang mahal, tetapi disukai anak-anak. Ke kebun binatang, olahraga ke run tracking yang memiliki lapangan luas dan teduh, naik kereta api listrik, ke danau, kalau memang diperlukan sekali waktu kami main ke tempat seperti fun world atau kidzania. Liburan ga harus mahal. Bolehlah setahun 2 kali liburan ke luar kota yang memerlukan beberapa hari. Salah satu hal yang juga kategori ini adalah biaya perawatan, baju, kado, mentraktir teman, dll

Kurang lebih begitu budgeting sederhana rumah tangga yang sedang saya lakukan. saya yakin setiap orang punya cara masing-masing. tapi pasti intinya sama jangan boros. Dan apabila dibutuhkan lakukan alokasi dana dengan memindahkan pos dengan cara yang benar. misalkan kami memilih tidak menggunakan ART dan menggunakan dananya untuk menambah rejeki bagi orang tua kami. Dan karena sudah ada cicilan rumah, porsi tabungan kami kurangi agar tetap bisa jalan-jalan. Yang tidak boleh dikurangi adalah zakat mall dn shodaqohnya. 

Keep spirit mam!!! Kita semua adalah juara di rumah!!! Selalu berpikir positif dan bahagia

With Love

Mama mia